KLIK DISNI

Untuk mengetahui lebih lanjut.

KLIK DISNI

Untuk mengetahui lebih lanjut.

KLIK DISNI

Untuk mengetahui lebih lanjut.

Jumat, 14 Desember 2012

HAUL KH. ZAINUL MU'IN

RIBUAN JAMA'AH MENGHADIRI HAUL KH. ZAINUL MU'IN



Sambirampak Lor – Kelahiran (almarhum) KH. Zainul Mu’in, pengasuh ketiga Pondok Pesantren Nurur Rahmah tepat dilaksanakan tanggal 13 Desember 2012 kemarin. Kegiatan ini dipadati ribuan hadirin. Bahkan sejak sore, halaman Pondok Pesantren Nurur Rahmah sudah dipenuhi oleh hadirin yang sengaja datang lebih awal agar mendapat tempat terdekat podium.
Di sela acara, dibacakan pula biografi singkat KH. Zainul Mu’in. Drs. KH. Misrawi, MM, si pembaca biografi, KH. Zainul Mu’in adalah sosok kiai yang memiliki keistimewaan, dengan karomah karomah yang telah telah mashur di saksikan sendiri oleh masyarakat.

Dimulai sekitar pukul 08.00, hadirin mengikuti sejumlah wiridan haul. Di antaranya pembacaan tahlil. Cukup banyak undangan tokoh agama yang hadir di situ diantaranya .
1. KH. Syamsul Arifin (Jember) 2. Drs. KH. Misrawi, MM (Jember)3. KH. Abdullah Syattar (Lumajang) Sehingga acara haul cukup besar pelaksanaannya.
Haul yang digelar pada tiap tahun tersebut  memang menjadi magnet tersendiri bagi masyarakat, dan telah dua kali terahir digelar pada malam hari dengan konsep pengajian umum. Bukan hanya para santri saja yang mengikuti. Melainkan juga para alumni dan simpatisan ponpes yang berasal dari berbagai wilayah. Termasuk dari luar kabupaten Probolinggo. (Dgobert)

Rabu, 05 Desember 2012

Mencari Kebahagiaan Yang Hakiki


'Ada yang berpendapat mencari kebahagiaan itu ibarat mengutip serpihan kaca yang pecah. Ada yang berjaya mengutip dengan banyak dan ada yang megutip paling sedikit.Tapi tiada seorang pun yang berjaya mengutip kesemuanya. Kerana tatkala mengutipnya pasti ada yang terluka..'
Pernahkah kita bertanya dengan diri kita, adakah kita ini di antara orang yang bahagia? Mungkin ada di antara kita pada ketika ini memiliki harta yang melimpah ruah, tetapi tidak merasa bahagia. Ada pula yang memiliki kemasyhuran dan kedudukan yang tinggi, namun tidak pernah merasa bahagia.

Kalau begitu, ternyata ukuran bahagia itu tidak terletak pada banyaknya harta, bukannya pada jawatan dan kedudukan, bukan juga pada ketokohan seseorang dan juga bukan dengan peluang melancong ke merata tempat. Lalu, di manakah kebahagiaan itu, dan bagaimana pula kita dapat mengecapinya ?

Allah SWT berfirman:
Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan Sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”. (Q.S.An-Nahl (16) : 97).

Telah jelas dan tegas penjelasan Allah SWT pada surat An-Nahl ayat 97 ini bahwa satu-satunya cara memperoleh kebahagiaan atau kehidupan yang baik itu adalah dengan mengerjakan amal-amal sholeh; iaitu taat pada suruhannya dan menjalankan segala perintah serta larangan-Nya.
Inilah konsep kebahagiaan yang hakiki; yaitu tujuan hidup kita di dunia ini, baik dalam belajar, bekerja, ataupun berusaha, hanya satu saja “Mendapatkan Redha Allah SWT